Berita

Berkontribusi untuk masyarakat, BPI bersinergi dengan Pemkab Batang Bantu Program Rumah Tidak Layak Huni

BATANG - Komitmen PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) dalam membantu program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di wilayah PLTU Batang terus dilakukan. Dalam upaya nyata mewujudkan komitmen tersebut, hingga saat ini, BPI telah membangun 48 rumah warga di Kecamatan Kandeman dan Tulis, Batang, Jawa Tengah.

"Alhamdulillah sejauh ini sudah 48 rumah warga yang telah kita bantu, dan hari ini kami melihat dengan mata kepala sendiri sejauh mana proses pembangunan rumah warga di Karanggeneng ini. Hasil pantauan kami menunjukkan bahwa pembangunan sudah hampir selesai, bahkan telah mencapai 70%," ungkap Asisten Manajer CSR BPI Ahmad Lukman saat meninjau proses  pembangunan RTLH di Desa Karanggeneng, Kandeman, Batang, Kamis (31/8/2023)
Keberadaan program ini memberikan harapan baru bagi masyarakat yang sebelumnya hidup dalam kondisi tak layak huni. "Diharapkan, rumah-rumah ini mampu memberikan tempat tinggal yang aman dan nyaman bagi mereka," tukasnya.
BPI dan Pemerintah Desa bekerjasama secara erat untuk memantau dan memastikan agar pembangunan rumah berjalan sesuai rencana dan bisa segera dihuni. Dari total 48 rumah yang telah dibangun oleh PT Bhimasena Power Indonesia (BPI), 16 di antaranya diperuntukkan bagi warga Desa Karanggeneng.
 
Kepala Desa Karanggeneng, Resgianto, melalui Kasi Pemerintahan Desa Kunasir mengungkapkan, proses pembangunan rumah tidak hanya melibatkan tukang pokok, tapi juga partisipasi aktif masyarakat Desa Karanggeneng.
"Tradisi gotong royong atau istilahnya Sambatan, masih hidup di desa kami, terutama saat pembangunan fondasi rumah, semua warga bergerak bersama," paparnya.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) atas komitmennya dalam memajukan kualitas hidup warganya.
"Kami merasa dihargai dengan berbagai program yang telah diberikan, termasuk akselerasi pembangunan rumah layak huni ini. Kami berharap ini bukanlah akhir dari kerja sama yang bermanfaat ini dan kami menantikan program-program lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan warga kami," harapnya.
Salah satu penerima manfaat, Rohani, berbagi cerita tentang perubahan besar yang terjadi dalam hidupnya. "Dulu, rumah saya hanya memiliki dinding bambu anyaman dan lantai tanah. Berkat bantuan dari BPI, kini saya memiliki rumah permanen yang nyaman dan aman bagi keluarga saya," ujarnya.
 
Selain komitmen dalam program RTLH, BPI juga telah melakukan langkah konkret dalam mendukung peningkatan kualitas hunian.
Hal ini ditandai dengan bekerjasama dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Provinsi Jawa Tengah, BPI telah menandatangani perjanjian kerjasama (PKS) yang berfokus pada Fasilitasi Pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) dari PLTU Jawa Tengah 2 x 1.000 MW (PLTU Batang).
Penandatanganan PKS yang berlangsung di Ciputra Hotel Semarang pekan lalu melibatkan Kepala Disperakim Provinsi Jawa Tengah, Arief Djatmiko, dan Presiden Direktur BPI, Ryuta Sato.